Minggu, 09 Oktober 2011

Pengertian dan Definisi Filsafat


Pada postingan sebelumnya saya sudah menyinggung sedikit tentang apa itu filsafat, nah untuk memuaskan kawan-kawan pembaca kali ini saya postingan tentang Pengertian dan Fungsi Filsafat secara lebih terperinci. Berikut ulasannya:

            Secara etimologis, istilah “filsafat” merupakan padanan kata falsafah (bahasa Arab) dan philosophy (bahasa Inggris), yang berasal dari bahasa Yunani philosophia. Kata philosopia adalah kata majemuk yang terdiri dari dua kata, philos dan sophia. Kata philos berarti cinta (love) atau, dan sophia berarti kebijaksanaan (wisdom), kearifan, dan pengetahuan. Sehingga secara etimologis, kata filsafat berarti “love of wisdom” atau cinta kebijaksanaan, cinta kearifan, cinta pengetahuan, atau sahabat kebijaksanaan, sahabat kearifan, dan sahabat pengetahuan.

Menurut sejarah, istilah philosophia pertama kali digunakan oleh Phytagoras (sekitar abad ke-6 SM). Ketika diajukan pertanyaan kepadanya, “apakah Anda termasuk orang yang bijaksana?”. Dengan rendah hati  Phytagoras menjawab, “saya hanya orang yang mencintai pengetahuan”. Jawaban Phytagoras ini sebagai reaksi terhadap kaum shopis, yakni sekelompok cendikiawan yang menggunakan hujah-hujahnya untukmengalahkan lawan-lawan debatnya.

Lebih dari itu, kaum sophis menjajakan kepandaiannya untuk mengambil untung dari lawan-lawan debatnya atau masyarakat yang diajarinya dengan menarik bayaran tertentu. Di tangan kelompok ini, kata sophis (arif) kehilangan arti aslinya dan kemudian menjadi seseorang yang menggunakan hujah-hujah yang keliru untuk mengalahkan lawan dialognya. Lepas dari siapa yang menyebut pertama kali istilah philosophia atau filsafat, yang jelas pada masa Socrates dan Plato istila tersebut sudah cukup populer.

Dalam memahami apa sebenarnya filsafat, kita tidak cukup hanya mengetahui asal-usul dan arti istilah yang digunakan melainkan juga harus memerhatikan konsep dan definisi yang diberikan oleh para filsuf menurut pemahaman mereka masing-masing. Akan tetapi, perlu dikatakan pula bahwa definisi yang diberikan para filsuf tidak selalu sama. Bahkan, dapat dikatakan setiap filsuf memiliki konsep dan definisi sendiri-sendiri yang berbeda-beda dengan filsuf lainnya. Karena itu, ada yang mengatakan bahwa jumlah konsep dan definisi filsafat itu sebanyak filsuf atau ahli filsafat itu sendiri.

Secara etimologis (istilah), terdapat banyak definisi tentang pengertian filsafat. Beragamnya definisi filsafat menunjukkan bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih sudut pandang (point of view) dalam memikirkan filsafat. Bahkan, perbedaan sudut pandang ini diusahakan untuk dapat saling melengkapi. Karena stiap sudut pandang pasti memiliki kekurangan atau kelemahan.
Berikut ini saya hanya mengambil beberapa definisi dari beberapa filsuf dan ahli filsafat.

1.    Para filsuf pra-Socrates
Mereka mempertanyakan tentang arche, yakni awal mula atau asal-usul alam dan berusaha menjawabnya dengan menggunakan logos atau rasio tanpa percaya lagi pada jawaban mitos atau legenda. Oleh sebab itu, bagi mereka, filsafat itu adalah ilmu yang berupaya untuk memahami hakikat dan realitas dengan mengandalkan akal budi.


2.    Plato
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang asli dan murni. selain itu, ia juga mengatakan bahwa filsafat adalah penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asas yang paling akhi dari segala sesuatu yang ada.

3.    Aristoteles
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang senantiasa berupaya mencari prinsip-prinsip dan penyebab-penyebab dari realitas yang ada.

4.    Rene Descartes
Filsafat adalah himpunan dari segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya adalah mengenai Tuhan, alam, dan manusia.

5.    William James
filsafat adalah suatu upaya yang luar biasa hebat untuk berpikir yang jelas dan terang.

Dari serangkaian definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat adalah proses berpikir secara radikal, sistematik, dan universal terhadap segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Dengan kata lain, berfilsafat berarti berpikir secara radikal (mendasar, mendalam, sampai ke akar-akarnya), sistematik (teratur, runtut, logis, dan tidak serampangan) untuk mencapai kebenaran universal (umum, terintegral, dan tidak khusus serta tidak parsial).

Beberapa pengertian tentang filsafat di atas dapat dipahami bahwa filsafat bertalian dengan kegiatan pemikiran atau berpikir yang dilakukan oleh manusia. Sasaran pemikiran diarahkan pada segala sesuatu yang ada secara keseluruhan. Dengan ciri yang menyeluruh daripandangan filsafat inilah, filsafat berusaha mengatasi spesialisasi setiapilmu. Kalau ditinjau dari segi sejarahnya ilmu-ilmu khusus itu memang berasal dari filsafat.
Dikutip dari buku PENGANTAR FILSAFAT  karya Ali Maksum

0 komentar:

Posting Komentar